WELCOME

Myspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace Layouts Myspace LayoutsMyspace Layouts Myspace LayoutsMyspace Layouts Myspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace Layouts
Myspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace Layouts

Jumat, 17 September 2010

true love

Ketika kita dihianati dan tersakiti, kita selalu menyalahkan orang tersebut atas perlakuannya terhadap kita. Dia yang pernah mencintai kita dengan tampak tulus dan membuat kita jatuh ke pelukannya dengan damai, membuat kita melayang dan merasa akan bisa bersamanya selalu. Kita memberikan seluruh hati kita dan mengharap dia juga akan memberikan seluruh hidupnya untuk kita. Kita selalu mengatakan ‘kaulah yang terbaik’ , ‘aku mencintaimu dengan sepenuh jiwaku’ . tapi ketika dia menyakiti kita dengan sebuah penghianatan (menurut kita), dengan mudahnya kita mengatakan, ‘kau orang terbrengsek yang pernah kutemui’ , ‘aku membencimu sampai mati’ .
Pernahkah kita melihat ke dalam diri kita masing-masing tentang apa yang telah kita perbuat terhadapnya hingga dia melakukan itu? Pernahkah kita bertanya padanya dan pada diri kita sendiri apakah dia bahagia bersama kita?
Kita selalu menuntutnya untuk menjadi seperti yang kita harapkan, kita melakukan yang terbaik untuknya seolah hal itu memang yang dia inginkan. Pernahkah kita bertanya apa yang benar-benar dia inginkan dari kita ? pernahkah kita benar-benar melihat ke dalam matanya dan menyelami isi hatinya untuk benar-benar tahu yang dia butuhkan dari kita?
Seharusnya kita berpikir, apa yang telah kita berikan untuknya, bukan apa yang dia berikan untuk kita. Mestinya kita berpikir, apakah kita telah membuatnya bahagia, bukan memikirkan yang telah dia perbuat untuk kebahagiaan kita. Jangan selalu menuntutnya untuk menjadi apa yang kita inginkan, tapi sekali-sekali pahami apa yang dia butuhkan tanpa dia harus menuntutnya kepada kita.
Jangan selalu berpikir tentang cintamu padanya, tapi berpikirlah bagaimana cara menjaga cintanya terhadapmu.
Kini, ketika dia berpaling darimu, jangan menyalahkannya. Tapi lihatlah apa yang tak dapat kau berikan hingga dia berpaling darimu. Jangan mencercanya, tapi bercerminlah dari apa yang diberikan oleh orang itu yang tak pernah kita berikan.
Ketika kita kehilangannya, permasalahan kini hanyalah…. Dapatkah kita merelakannya? Dapatkah kita melihatnya berbahagia dengan orang lain?
Jangan pernah katakan kau mencintainya jika kau tak dapat membahagiakannya. Jangan katakan kau mencintainya jika kau tak dapat ikut berbahagia dalam kebahagiaannya
Memang bukan sesuatu yang mudah ….
Setidaknya, jika kau benar-benar mencintainya, relakanlah air matamu untuknya, dan jangan biarkan dia meneteskan air mata untukmu, selain air mata kebahagiaan.

From sy to gi
LUWAM <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar