WELCOME

Myspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace Layouts Myspace LayoutsMyspace Layouts Myspace LayoutsMyspace Layouts Myspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace Layouts
Myspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace Layouts

Jumat, 17 September 2010

kalau aku diibaratin buah ?

Kata temen-temenku :
Cahza
jambu air, karena jambu air berbuah tidak mengenal musim, nggak seperti buah yang lain. Dia tetep ceria dan berharap bisa diambil sama yang membutuhkannya.
Tambahan dari cahza, katanya aku juga mirip sakura, karenadia gugur jika musim berganti dan akan mekar kembali pada musimnya. Tapi menyedihkan juga jadi sakura.
*mungkin hidupku emang kayak musim bagi sakura, tapi aku akan selalu jadi jambu biji dan berkembang kayak sakura pada saatnya 

Eko
jambu biji, karena saat mudanya keras (alias aku keras kepala), tapi bermanfaat. Semakin tua (semakin belajar) maka akan melunak. Bijinya bagai pengalaman yang banyak dan akan selalu diingat.
*filosofi yang bagus 

Handy
durian, karena durian tajem tapi banyak yang suka karena manisnya. Tapi buah durian bisa memabukkan dan juga mahal. Katanya sih yang memabukkan kayak cinta dan kasih sayang.

Rianto
apel, karena kulitku alus n hatiku putih.
*wah gombaaaallll

Ommy
durian, kulit tajemnya menusuk hatiku, buahnya memaniskan hidupku dan harumnya menusuk hidungku
*gombal pisan euy…

Bantet
semangka, karena tembem
*hwew, ngaco ni anak

Rian (mbing)
jeruk mandarin, karena dalam satu buah ada yang manis ada yang asem. Bisa sibilang aku itu moody
*setuju juga sih…

kau yang terhempas, kau yang tersakiti

Kini, dia yang begitu mencintaimu, yang merebutmu dariku, melepaskanmu. Kau yang amat menghargainya hingga tak kau pedulikan perasaanku terhadapmu dan perasaanmu yang masih tersimpan untukku disia-siakan olehnya.

Aku ingin merengkuhmu, tapi bukan sekarang. Bukan karna ku tak mampu, bukan pula karna aku menyimpan dendam padamu. Aku hanya ingin kau tahu. Aku ingin kau belajar tentang semua ini. Tentang bagaimana kau harus memilih dalam perasaanmu, dan belajar hidup dalam kehampaan yang pernah kau berikan padaku.

Aku masih ingat betul dulu kau membuangku, membuatku menangis dan terinjak hanya demi gadis itu. Demi emosimu atasku yang dapat terlampiaskan dengan adanya gadis itu. Hukum karma berlaku bung, kini kau harus menangis akibat ulahmu. Tapi ingat, aku tak pernah membencimu, aku tak pernah tertawa di atas penderitaanmu.

Aku akan merengkuhmu, aku akan membantumu berdiri. Bukan kini, tapi nanti. Ketika kau menyadari artiku untukmu. Dan keberadaanmu di sisimu.

aku (wanita)

Ketika kau bertanya “maukah kau menjadi kekasihku ?” dan kemudian kukatakan “aku mau jadi kekasihmu”, bukan berarti aku telah menjadi milikmu seutuhnya. Hatiku tetaplah milikku. Itu hanya berarti aku mencoba membuatmu senang dan aku hanya ingin tahu apakah kau juga mampu menyenangkanku.
Ketika kau bilang “aku mencintaimu” dan kemudian aku menjawab “aku juga mencintaimu”, bukan berarti aku benar-benar mencintaimu. Cintaku tetaplah milikku. Itu hanya berarti aku menyukai hal kecil yang ada pada dirimu.
Ketika kau menatap mataku dan aku membalas tatapanmu dengan cara yang sama, bukan berarti dalamnya tatapanku yang mencerminkan hatiku, sama dengan perasaanmu yang kau rasakan padaku. Itu hanyalah sekedar formalitas.
Tak mudah mengetahui dan menyelami isi hatiku.
Tak mudah membuatku benar-benar mencintaimu.
Tak mudah memenangkan dan mendapatkan hatiku.
Aku tak perlu hal besar dan mengejutkan yang sengaja kau buat dan kau lakukan untukku. Aku hanya menginginkan hal kecil dan kejutan kecil yang secara spontan kau lakukan untukku atas dasar kau mencintaiku.
Aku tak menilai seberapa besar kau mencintaiku dari seberapa sering kau mengatakan ‘aku mencintaimu’ , ‘aku menyayangimu’ atau ‘aku menyukaimu’. Aku menilai dari bukti bahwa kau mencintaiku, dari seluruh perbuatan yang mencerminkan kau menyayangiku, dari kekuranganku yang tak membuatku menjauh dariku dan tetap membuatmu menyukaiku.
Ketika aku mengatakan “aku mencintaimu kini, nanti, dan selamanya aku rela menemanimu di seluruh hidupmu” tanpa kau bertanya dan tanpa ku peduli apakah kau akan mengatakan hal yang sama, itu berarti aku telah benar-benar mencintaimu dan aku takkan berpaling darimu.
Ketika aku mengatakan “aku mau menikah denganmu” tanpa kau bertanya, itu berarti kau telah memilikiku seutuhnya.
Ketika aku menatapmu dalam-dalam dan kemudian aku menciummu, itulah wujud peraasaanku padamu.
Ketika aku benar-benar telah menyerahkan seluruh hidupku untukmu, aku takkan menyakiti hatimu. Takkan pernah kubiarkan siapapun termasuk diriku sendiri dapat menyakitimu. Sekalipun kau menyakitiku, hal itu jauh lebih bisa kuterima.
Mungkin terkadang aku melukaimu, tapi aku bersumpah, tak pernah terlintas di benakku untuk menyakitimu. Mungkin itu hanyalah bukti bahwa aku mencintaimu (memang bukan sesuatu yang logis, tapi percayalah. Dengan rasa cintaku yang besar juga dapat menghilangkan akal sehatku dan menumbuhkan kecemburuan yang nantinya akan membuatku melukaimu), dan itu hanyalah bukti bahwa aku insan manusia biasa yang punya kekurangan  .
Ketika aku mendorongmu dan semakin memberimu banyak halangan, bukan berarti aku mencari cara untuk meninggalkanmu atau membuatmu melepaskanku. Aku hanya ingin melihat seberapa kau mau berjuang untukku dan seberapa pantas kau memiliki seluruh hatiku.
Saat kau berhasil melalui semua, akan kubuktikan seberapa besar cintaku padamu.

true love

Ketika kita dihianati dan tersakiti, kita selalu menyalahkan orang tersebut atas perlakuannya terhadap kita. Dia yang pernah mencintai kita dengan tampak tulus dan membuat kita jatuh ke pelukannya dengan damai, membuat kita melayang dan merasa akan bisa bersamanya selalu. Kita memberikan seluruh hati kita dan mengharap dia juga akan memberikan seluruh hidupnya untuk kita. Kita selalu mengatakan ‘kaulah yang terbaik’ , ‘aku mencintaimu dengan sepenuh jiwaku’ . tapi ketika dia menyakiti kita dengan sebuah penghianatan (menurut kita), dengan mudahnya kita mengatakan, ‘kau orang terbrengsek yang pernah kutemui’ , ‘aku membencimu sampai mati’ .
Pernahkah kita melihat ke dalam diri kita masing-masing tentang apa yang telah kita perbuat terhadapnya hingga dia melakukan itu? Pernahkah kita bertanya padanya dan pada diri kita sendiri apakah dia bahagia bersama kita?
Kita selalu menuntutnya untuk menjadi seperti yang kita harapkan, kita melakukan yang terbaik untuknya seolah hal itu memang yang dia inginkan. Pernahkah kita bertanya apa yang benar-benar dia inginkan dari kita ? pernahkah kita benar-benar melihat ke dalam matanya dan menyelami isi hatinya untuk benar-benar tahu yang dia butuhkan dari kita?
Seharusnya kita berpikir, apa yang telah kita berikan untuknya, bukan apa yang dia berikan untuk kita. Mestinya kita berpikir, apakah kita telah membuatnya bahagia, bukan memikirkan yang telah dia perbuat untuk kebahagiaan kita. Jangan selalu menuntutnya untuk menjadi apa yang kita inginkan, tapi sekali-sekali pahami apa yang dia butuhkan tanpa dia harus menuntutnya kepada kita.
Jangan selalu berpikir tentang cintamu padanya, tapi berpikirlah bagaimana cara menjaga cintanya terhadapmu.
Kini, ketika dia berpaling darimu, jangan menyalahkannya. Tapi lihatlah apa yang tak dapat kau berikan hingga dia berpaling darimu. Jangan mencercanya, tapi bercerminlah dari apa yang diberikan oleh orang itu yang tak pernah kita berikan.
Ketika kita kehilangannya, permasalahan kini hanyalah…. Dapatkah kita merelakannya? Dapatkah kita melihatnya berbahagia dengan orang lain?
Jangan pernah katakan kau mencintainya jika kau tak dapat membahagiakannya. Jangan katakan kau mencintainya jika kau tak dapat ikut berbahagia dalam kebahagiaannya
Memang bukan sesuatu yang mudah ….
Setidaknya, jika kau benar-benar mencintainya, relakanlah air matamu untuknya, dan jangan biarkan dia meneteskan air mata untukmu, selain air mata kebahagiaan.

From sy to gi
LUWAM <3

Sabtu, 04 September 2010

puisi #1

Cinta memang selalu membutuhkan pengorbanan
Untuk tiap kenikmatan dan keindahan , akan selalu ada tumbal persembahan kepada cinta

Kukorbankan hidupku

Kita korbankan hidup kita

Kuperbudak diriku

Kita perbudak diri kita dimuka cinta

Kubunuh nuraniku

Kubunuh peri-kemanusiaanku

Kumatikan pula perasaanku

Demi cinta kuhalalkan segalanya

Sebuah kejahatan, penghianatan, akan terlihat benar dan sah atas nama cinta

Maafkan aku