WELCOME

Myspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace Layouts Myspace LayoutsMyspace Layouts Myspace LayoutsMyspace Layouts Myspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace Layouts
Myspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace LayoutsMyspace Layouts

Minggu, 17 Juli 2011

MASALAH BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Disleksia
Cacat akademik yang paling lazim ditemui pada anak adalah masalah baca. Disleksia sebenarnya adalah satu istilah yang tidak tepat digunakan ketika seseorang mengalami kesulitan membaca, meskipun memiliki intelek yang normal, dan meskipun memiliki akses ke peluang instruksional, linguistic, dan likngkungan. Istilahnya tidak mencakup semua karena disfungsi otak (misalnya, masalah pendengaran, kehilangan lingkungan, masalah visual, kehilangan pendidikan, penyakit) dapat menyebabkan gangguan membaca. Sedangkan disleksia dapat diobati.
Disleksia secara luas dapat dianggap sebagai gangguan pada membaca dan gangguan otak karena mencakup penguraian dalam hal bagaimana suara bahasa auditori (fonem) beralih ke perangkat bahasa symbol bahasa tulisan yang menggambarkan suara tersebut (graphemes). Banyak orang yang menderita disleksia mendengar kata yang diucapkan dengan bagus dan banyak dari mereka yang bahkan memiliki vokabuler lisan yang superior, kemampuan bercerita yang superior, dan ingatan yang sangat baik akan apa yang mereka dengar. Di samping itu, mereka mungkin juga memiliki masalah visual dalam membaca, termasuk penelusuran dan pemfokusan isu.
1. Gejala disleksia
Gejala pertama adalah bahwa membaca itu sulit, dan siswa yang menderita disleksia entah menghindari membaca atau berjuang keras untuk bisa membaca. Siswa yang menderita disleksia itu biasanya (tapi tidak selalu) tidak mampu mengeja. Namun banyak orang yang bisa membaca tidak mampu mengeja, sehingga ini bukanlah cara utama untuk menganggap orang menderita disleksia. Salah satu tes yang dapat dilakukan adalah dapat dengan tes analisis auditori, yang meminta subjek untuk mensegmentasi kata ke dalam unit fonologi yang melandasi dan kemudian menghapus fonem spesifik yang dituntut dari kata-kata. Banyak anak yang dicurigai disleksia dapat ditemukan, ketika seorang siswa mendapatkan hasil tes yang jelek di sini dan juga mengalami kesulitan membaca.
Namun hal itu bukanlah satu-satunya tes terbaik untuk mengetahui apakah seseorang menderita disleksia. Umumnya, seorang yang menderita disleksia memiliki kesulitan untuk membedakan kiri dan kanan. Hal ini yang menyebabkan orang tersebut menjadi kesulitan membaca, karena mereka jadi kesulitan membadakan antara b dan d, juga huruf lain seperti p dan q. penderita disleksia uga biasanya memiliki memori jangka pendek yang jelek, dan mungkin tidak lancar dalam mengucapkan kata. Perlu diingat, adanya satu gejala tunggal tidak berarti seseorang itu menderita disleksia, dan disleksia itu tidak ada hubungannya dengan inteligensi, bakat, atau kemampuan. Banyak siswa yang menderita disleksia itu cerdas, berbakat, dan termotivasi. Hanya saja membaca merupakan pekerjaan yang sulit bagi mereka, sehingga mereka tidak melakukannya.
2. Pengobatan disleksia
Intervensi yang memadai untuk disleksia bukan hanya harapan dan peningkatan lingkungan, yang lebih penting adalah pembangunan keterampilan. Gunakan instruksi fonik yang intens